Bismillahirohmanirohim..
Kali ini gw mau belajar nulis cerita dongeng.. Dongeng asli bikinan gw sendiri, ya mungkin emang gak bener bener asli sih, byk masukan dari cerita yg uda ada. Hehe
Alkisah, dijaman dahulu kala. Sebelum ada facebook, sebelum ada twitter, sebelum ada internet. (Wah beneran kuper abisan ni jaman. Pasti belum ada akyu... Akyu kan gahul abitchhhh.. Eh gak ding, harus udah ada akyu, akyu kan penulisnya, Masa gak ada ? Tar gak eksis lagi cyinn...)
*Err.. Yasudahlah.. Kayanya terlalu geje. Tar yang ada muntah2 bacanya...*
Nah, Begini ceritanya..
Disebuah negri antah berantah. Ada sebuah rumah yang sangat kecil, mungkin lebih cocok dibilang rumah masa depan (Lho ko rumah masa depan?Ya iyalah orang segede kuburan..tapi sih penulis berbaik hati , kuburannya yang pasti kuburan Cina, biar gedean dikit..hehe) Nah rumah masa depan itu dihuni oleh tak kurang dari.. Sebentar, dihitung dulu ya. Tolong dibantu ya, dibantu...
Lima kali lima sama dengan dua puluh lima lalu dikurang dua puluh empat, hasilnya adalah.. satu. Ya, ternyata rumah yang sempit reyot beratap daun pisang ini dihuni oleh satu orang lelaki permirsa !! (Lho ko cuma satu ??? gak dramatisir ah , harusnya diisi ma kesebelasan penghuni ! Hehehe tenang aja kok , ini kan cerita dongeng bukan cerita jaman penyiksaan belanda ) Btw, Siapa pemuda itu ???
Pemuda itu bernama Aby. Ya, ABY. Inget lho! A-B-Y , bukan A-B-I. Kenapa harus ditulis dengan huruf Y dibelakangnya. Kenapa harus Y ? Why must Y ? Ah sudahlah, hal sepele beg ini memang sengaja agar kita bertanya-tanya . Bukankah biasa terkadang masalah kecil malah dibesarkan dan masalah besar sengaja ditutupi, malah sering sekali terjadi pengalihan susu *Uhukk*. Dan lagi mungkin kalo yang kecil tidak dibesarkan seperti *Ehemm* , bisa dibayangkan mak erot kehilangan pekerjaannya. Coba BAYANGKAN! BAYANGKAN..!! Pengangguran pun makin bertambah , krisis moneter meraja lela , kemiskinan dimana-mana …. Upss sudahlah , ini kan dongeng ….
Lanjut cerita, Aby ini adalah anak sebatang kara, pekerjaannya mencari batang kayu dan sudah pasti Aby sendiri berbatang. (Wow berbatang??? Lekong boo.. Jadi nepsong deh cyin..)
Nah, suatu hari dalam perjalanan Aby dari belakang rumahnya ke depan sambil merenung. (Set dah, itu mah bukan perjalanan) Ia berpikir mau mengadu nasib ke kota. Lalu, dengan tekad penuh sekuat limbad dan setebal make up sahrani (Lhoo??) Segera ia merapikan barang barang dirumahnya. Ditelponnya jasa angkut DHL (iklan ceritanya ..)untuk memindahkan kasur spring bed berukuran besar, lemari jati berukir dari bali, meja makan yang terbuat dari marmer... (Gak.. Gak.. Wow salah naskah kali.. Orang miskin kok ceritanya, lagian gak inget dab , rumahnya aja rumah masa depan .hiiii).
Singkat cerita, dengan perbekalan seadanya ditengah perjalanan menuju kota, sambil membayangkan pekerjaan apa yang kira2 bisa dilakukan olehnya di kota. Tiba2 ia terantuk sebuah botol selai kosong. Lalu, badannya oleng dan terjatuh. Beruntung, ia sudah berlatih break dance sejak kecil jadinya gak malu maluin (Ngaco...)
"Ah.. Untung saja", gumamnya
"Untung pala lu, dasar manusia, uda celaka ,tetep aja untung !" , hardik sebuah suara.
Aby lalu menengok kanan kiri mencari asal suara, tapi tidak ada siapapun disana. Eh bukan kanan kiri, kayanya kiri kanan deh . Ah sudahlah, hal sepele beg ini memang sengaja agar kita bertanya-tanya . Bukankah biasa terkadang masalah kecil malah dibesarkan dan masalah besar sengaja ditutupi, malah sering sekali terjadi pengalihan susu *Uhukk*. Dan lagi mungkin kalo yang kecil tidak dibesarkan seperti *Ehemm* , bisa dibayangkan mak erot kehilangan pekerjaannya. Coba BAYANGKAN! BAYANGKAN..!! Pengangguran pun makin bertambah , krisis moneter meraja lela , kemiskinan dimana-mana ….EHHH sepertinya dejavu.. Ah sudahlah.
"Ah.. Jangan jangan... masuk KENA DEH", seru Aby. Buru-buru ia membuka perlengkapan make upnya dan mengambil cermin . “Ah wajahku kusam , gak update , harus pake GARNIER” (Lho??). Ia kembali menengok tanpa tau kanan kiri atau kiri kanan , dan menggoyangkan pinggul , melenggok ke depan ke belakan g dengan berirama seperti senam poco-poco (hee ngawur ..) tapi kali ini ia mencari kemera tersembunyi. Karena tak berhasil menemukan kamera, diangkatlah tangannya seperti adegan menyerah di acara DUNIA LAIN. (Zzz kok makin geje ya ~.~)
"Hai, anak muda aku didalam yang kamu injak tadi !!"
Aby melihat sekeliling, ada sebuah botol selai kosong disitu.
"Apakah..Ini.. ??" ujar Aby sambil memungut botol setengah tak percaya.
"Benar, anak muda. Cepat keluarkan aku dari sini. Gosoklah lampu wasiat ini. Dan aku akan memberikan 3 permintaan." Jawab suara dalam botol itu agak memohon.
"Lampu wasiat ?? Ini kan hanya botol selai kosong", balas Aby sambil mencibir.
"Err.. Yah apapun itu. Ah, kasian sekali hidupku . Kini, jin dalam lampu wasiat mungkin hanya sebuah dongeng. Dongeng apa namanya ? Ya Alladin. Dan jika kisah kita muncul dalam cerita dongeng ,kira2 apa judulnya ? Jin di dalam botol selai kosong ! Ah.. Memuakkan sekali! Dasar manusia pelit, sungguh teganya teganya teganya mengurung aku didalam botol selai kosong !Cih kosong. Bayangkan.. kosong tanpa sisa... Seandainya masih ada isinya, ingin sekali aku menyicip sedikit, dan mungkin dengan beberapa lembar roti gandum, lalu susu skim tanpa lemak dan apel. Ah kamu pasti heran kan dengan selera makanku, karna ya aku memang sedang diet... Eh hei mau kemana kamu wahai anak muda !!!" gumam Suara yang berasal dari botol selai kosong itu tiba2 panik saat menyadari Aby telah melengos pergi melanjutkan perjalanannya.
Lalu masi tidak begitu jauh dari situ, Aby mulai terpikir. Bagaimana jika Jin itu memang seperti dikisah Alladin. Tentu ia bisa kaya raya, tanpa harus repot repot ke kota.
"Ah seperti kisah Alladin..", ucapnya dalam hati mulai tertarik.
Terbayang sudah sebuah rumah megah bagaikan istana. Makanan makanan lezat yang menggiurkan. Dan tentu saja wanita wanita cantik yang mengelilingi dirinya.
Tapi tunggu, mungkin ini hanya mimpi ? Pikir aby lagi. Dicubitnya roti bekalnya, lalu dimakannya. Enakkkkk..Wah berarti bukan mimpi. Ah biar saja jika mimpi, toh ia bisa bangun lagi. Dan bergegaslah ia kembali ketempat Jin dalam botol selai kosong.
"Nah, pilihan bijak anak muda. Cepatlah buka tutup botolku", sambut Jin gembira.
Dengan agak ragu-ragu , sambil membaca sobekan skenario kecil karna Aby sebenarnya artis yang payah menghafal dialog(Lho?? Ngaco !)D ibukalah tutup botol bekas selai itu. Lalu.. Wuzz.. Munculnya gumpalan asap tebal berwarna ungu disekelilingnya (Ungu? Aha.kayanya jinnya janda suka warna ungu :P ) ,dan ia tiba2 merasa mengantuk , mengantuk, dan..
Dan kemudian,
"Oh.. Aku merasa bahagia sekali", gumam Aby tiba-tiba.
Ya, yang tadinya ia merasa mengantuk tiba2 merasa segar seperti sehabis mandi di keliling bidadari dari khayangan . Segar dan bahagia. Tubuhnya pun terasa ringan.. seperti tak ada beban.. seperti gumpalan asap tebal berwarna ungu disekelilingnya (Ungu? Aha.kayanya jinnya janda suka warna ungu :P ) lho ?kayana ini uda deh.
Err.. Yasudahlah..
Lalu tiba tiba ia tersadar, didepannya dilihatnya raksasa yang sangat besar sedang membelakanginya.. Diperhatikannya badan raksasa dengan seksama.
"Waw tubuhku hanya sebesar jari telunjuk raksasa", kata Aby takjub tanpa rasa takut.
"Oh tunggu, harusnya aku kan takut, BAH. Bagaimana pula ini" , gumam Aby tak jadi tanpa takut. Ia lalu diliputi rasa galau, antara takut atau enggak.
"Oh mungkin itu Jin" , pikirnya.
"Eh tunggu, sepertinya badannya tak asing", pikirnya lagi
“Dan.. bajunya pun seperti…”, pikir Aby lagi dan lagi.
Lalu ia berteriak, "Om Jin. Ooo Om Jin.. !" panggil Aby dengan gaya upin dan ipin memanggil Atuk.
Dan tiba2 Aby tersentak kaget saat Sang Jin aka alias as known as Raksasa membalikan badannya dan menampakan wajah yang sangat dikenalnya.
"Ahhh….. tidak mungkin, mengapa kita mirip sekali om Jin ?? Apakah kita saudara yang tertukar??" tanya Aby bingung.
"HAHAHAHA~ AKU ADALAH JIN, DARI TIMUR TENGAH~ KAU BODOH SEKALI ANAK MUDA.." kata Jin dengan huruf kapital sambil tangannya yang besar menghampiri Aby.
"Apa maksudmu Jin???Mau apa kau….!!" Lalu tiba2 Aby merasakan tubuhnya terguncang dan ia tersadar.. Ia berada didalam botol selai kosong !! Ya, Rupanya, ia terhisap ke dalam botol dan menggantikan posisi sang jin.
Tubuhnya telah bertukar dengan jin. Tiba2 ia merasa menggigil dan beneran takut.
Ia melihat dirinya tersenyum . Oh bukan, maksudnya Sang Jin yang menggunakan tubuhnya tersenyum sinis sebelum pergi meninggalkannya yang tengah terbengong bengong terkurung didalam botol selai kosong...
B E R S A M B U N G
0 komentar:
Posting Komentar