#UntukJakartaYangLebihBa(*)ik

0 komentar
Gak terasa hari minggu yang bersahabat ini tinggal hitungan jam.

Dan kebetulan hari ini saya dipenuhi dengan berbagai kesibukan. Diantaranya sibuk tidur.

Lalu diantara kesibukan itu datanglah sebuah pertanyaan. Ya, sebuah pertanyaan yang tiba-tiba menghampiri dan mengusik kesibukan tidur saya. Hingga sampai detik ini, saudara saudari!

"Apa sih gunanya pak polisi nilang motor yang gak pake helm?"

berkelibat jawaban memenuhi otak saya.

Diantaranya, biar kapok.

Biar kapok disini maksudnya adalah biar kapok ditilang. Karena seperti yang diketahui di negara kesatuan kita ini yang berdasarkan UUD. Ujung-ujungnya duit. Dari yang nyogok ditempat sampe bayar denda di sidang toh keluar duit juga. (Yah mending keluar sih daripada masuk. Masuk penjara-red )

Dan ironisnya sebagian pemakai helm termasuk saya, lebih takut sayang uang daripada sayang nyawa.
Lebih takut "polisi" daripada "keselamatan sendiri".

Dan yah walaupun takut "Tuhan" lebih penting, bukan berarti naik motor cuma pake peci aja kaleee. Fyi loh, Fyi.

Nah, berhubung pake helm untuk keselamatan diri kita. Apa gunanya ditilang dong kalo naik motor gak pake helm?

Okeh untuk sekedar menegur dan mengingatkan kita akan keselamatan. Boleh-boleh aja asal gak pake ditilang.


Toh, biar abis ditilang keselamatan diri kita juga gak sama seperti yang pake helm.


Dalam artian, abis ditilang tetep aja masi gak pake helm juga sampe tujuan. Ya kan?


Trus, solusinya apa?


Sebagai warga Dki Jakarta yang baik dan budiman serta yang biasanya dibonceng pake motor.

Saran saya;
Setiap pengguna motor, baik yang menyetang (megang stang-red) maupun yang dibonceng. Bila kedapatan tidak menggunakan helm.
Mbok ya, dikasih helm gratis. Apik toh?




Jokelah kalo beg.. Beggitu.


PS:
#UntukJakartaYangLebihBa(*)ik

Tanda (*) lebih baik diganti dengan huruf...
A. Huruf T
B. Huruf Y
c. Huruf B