Sepi New Year!

0 komentar
Tahun baru kali ini seperti biasa, di rumah aja, sama mama dan papa. Gak ada acara BBQ-an, maupun jamuan ala taun baruan. Cuma malam minggu biasa. Gak ada pacar, gak ada acara spesial.

Ini ironi-ku, apa ironi-mu ?

1 komentar
Beberapa hari yang lalu, gue sempet nge- #DamnItsTrue dan #IroniAdalah pas ngebaca salah satu updatetan status facebook temen. Namanya Mirna Ermawati, dia seorang gadis manis yang mau berteman dengan siapa saja, termasuk berteman dengan seorang gadis yang manis pula (maksudnya gue :P ). Dia seorang ukhti yang saat ini PPnya bertudung oranye (kalo mata gue gak buta warna sih), seorang guru yang baru saja berhasil mencetakkan namanya disalah satu daftar penulis dibuku kumpulan cerpen (Woooooooooooow!Congerat yah Na :)).
Btw kemaren sambil nge-Like statusnya gue jadi bertanya-tanya, apa inspirasi statusnya dateng dari lebar gadgetnya ? Secara sekarang sepertinya doi ngandroidtan sih. Nah, langsung aja ini updatetannya :

‎"Gadget dan social media mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat."
Ketemuan sama teman/pacar tapi sibuk sama gadgetnya masing-masing.
Dunia tak selebar layar gadgetmu, kawan..


Oya, sebenernya gara-gara twitter, kayanya banyak kata-kata yang menurut gue dulunya "baku" jadi kata-kata gahul sekarang. Macem galau, pencitraan dan ironi. Dan semenjak hestek #IroniAdalah keluar gue lebih ngerasa mendalami dan menghayati makna ironi sesungguhnya dibanding waktu belajar di sd dulu. hehe :P

Hasil googlingan dari wikipedia:
Ironi adalah salah satu jenis majas dalam Bahasa Indonesia. Ironi adalah majas yang mengungkapkan sindiran halus. Contoh:
Kota Jakarta sangatlah indah dengan sampah-sampahnya

Kalo dipikir, Ironi juga sebenernya ada di kehidupan gue sehari-hari.

Ironi ada pada saat gue menyadari hp gue banyak, dengan nomer yang sengaja berbeda-beda. Biar murahin tarif gitu. Ada kartu As, Axis, Esia, im3. Tapi yah, ujung-ujungnya bukan nomer gue yang ditanya, tapi Pin BB! *Kacrut!

Ironi ada pada saat gue menyadari hp gue banyak, dengan nomer yang sengaja berbeda-beda. Biar murahin tarif gitu. Ada kartu As, Axis, Esia, im3. Tapi, Y U NO SMS, Y U NO MISCALL, Y U NO MISSME! #galaubetgalau

Ironi lainnya saat seseorang seperti gue ini, terdiam lama didepan rak supermarket yang berisi daging burger. Berusaha memilih dan menimbang-nimbang mana yang lebih murah dan "Worth it", penuh perhitungan mengeluarkan uang untuk membelinya, bahkan mungkin terkesan pelit. Tapi, melihat kondisi fisik "Mei Bodih" , agaknya semua orang tidak ragu lagi untuk setuju, bahwasanya gue malah sangat tidak perhitungan ataupun pelit saat memasukkan daging burger itu kedalam mulut dan memakannya tanpa sisa. Hap, Tinggal lep!

Lalu saat seseorang seperti gue ini, sekali lagi penuh perhitungan berlandaskan "hemat beb..." tapi nyatanya "keblenger". Gue rela "berbelanja" pulsa di konter yang jaraknya agak jauh dari rumah daripada konter pulsa terdekat, hanya karena perbedaan harga seribu rupiah. Padahal karena agak jauh dan melewati beberapa warung, sering tergoda untuk mampir sekedar membeli esteh serta cemilan lain seperti snack yang ditotal kurang lebih lima ribuan.

Ah dan yang terakhir ironi selalu ada saat dimana ada sebuah ketikan panjang lebar seperti ini, yang menceritakan tentang sebuah ironi yang belum tentu benar kalau yang dia paparkan itu termasuk majas ironi yang padahal isi ketikannya telah dipikirkannya berulang kali sampai mengoogling segala dan begitu seriusnya sampai tidak melihat ada chat masuk hingga dicap Sombong dan ketikan ironinya dipublish di facebook yang mempunyai teman berjumlah ratusan, tanpa ada satupun dari mereka ini yang membacanya.

IRONIS!
Nah, ini ironi-ku, apa ironi-mu ?

Setelah tanggal dua puluh

0 komentar
Setelah tanggal dua puluh, ya hari ini!
Setelah tanggal dua puluh, pastinya sih tanggal dua puluh satu.


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Tuhan,
Pertemukanlah segera diri ini dengan jodoh yang telah digariskan oleh-Mu.
Dan perkenankanlah segera agar bisa menunaikan salah satu ibadah-Mu, yaitu menikah.
Tak lain supaya, Ia (Jodohku) serta anak-anakku nanti dapat segera dan lebih lama mengenal keluarga-keluargaku yang telah kau beri sebagai nikmat dihidupku.




Kutipan doa diatas bukanlah sebuah kutipan sinetron Safa Marwah belaka. Bukan juga tugas karangan dari sekolah. Ngomong-ngomong sekolah, rasanya masih keinget dulu gimana malesnya kalo disuruh bikin tugas ngarang. Tapi, lucunya sekarang pas uda lulus, maunya ngarang mulu. Apalagi kalo ngarang update status atau twitter! Juaraaaaaaaaaaaaaaaaa!

Btw, sebenernya nikah buat sekarang ini bukan suatu tuntutan di keluarga gue. Secara yah, kakak-kakak gue uda pada merit. Dan umur gue juga masih tergolong muda, dua puluh tahun titik. Tapi, gara-gara obrolan diruang tamu bikin gue mikir buat MERIT SOON (baca: langsing dan nikah segera).

Yeaaaaaaaaaaaaaah, i wanna merit soon! Ya, Segera! Mungkin kalo ini termasuk resep dokter uda ada kode tulisan CITO-nya kali yah. Bener-bener CITO. Bener-bener Segera!

Yeaaaaaaaaaaaaaah, semua gara-gara obrolan di ruang tamu tadi

Coba ka ipul uda kenal asuk icung sama apak itat , pasti seru deh!
Coba ka ipul nikah sama ci titin lima tahun yang lalu waktu asuk sama apak masi ada....
Coba asuk sama apak masih idup...

Dan yah, mau-gak-mau timbul sebuah pengandaian kecil juga dalam hati gue,

Coba suami gue dan anak-anak gue nanti uda kenal asuk sama apak...
Coba....


T________________________________________________________________________________T



Back to JUDUL,
Memasuki tanggal dua puluh hampir setiap bulannya, entah kenapa emang obrolan-di-rumah-atau-ingetan-di-otak secara gak sengaja "Whats on Your Mind-nya atau Trending Topics-nya" om gue yang uda almarhum. Terutama yah, yang pernah serumah, Asuk Icung sama Apak Itat.
Memasuki tanggal dua puluh, sering timbul pertanyaan sebelum gue tidur: Besok malem mimpiin mereka gak yah ?
Dan pertanyaan itu terjawab setelah tanggal dua puluh, karena ya.. biasanya sih emang gue pasti mimpiin mereka hampir setiap bulannya.

Setelah tanggal dua puluh, ya hari ini! Here i wish...

Kisah Sedih di Hari Minggu

1 komentar
Sabtu malam kusendiri
Tiada teman kunanti
Di sekitar kulihat diam
Tiada seindah dulu


Mungkinkah ini berarti
Aku tlah patah hati
Walaupun kuberkata bukan
Bukan itu...


Penyesalanku semakin dalam dan sedih
Tlah kuserahkan semua milik dan hidupku
Aku tak mau menderita begini
Mudah-mudahan ini hanya mimpi
Hanya mimpi


Kisah sedih di hari minggu
Yang slalu menyiksaku
Kutakut ini kan kubawa
Sampai mati...



Yak lirik diatas adalah lagu Kisah Sedih Di Hari Minggu-nya Koes PLUS. Tapi gak tau kenapa, setiap gue denger ini lagu, malah keinget tampang si Marshanda mulu. Apa karena dulu video klipnya racun banget yang tiap hari sering banget diputer pas jaman sinetronnya Eksis, yah ? Tanya anak kepada Ayahnya.

Hmm overall gue ngefans lah sama ini lagu. Bener-bener nyentuh banget buat gue. Dari awal sampe akhir, bikin Ngenes! Hati gue pun terenyuh menghayati tiap butir kata-kata dalam liriknya. Coba bayangin, sabtu malam sendirian dipojok-kamar-mandi-jomblo-abis. Sampe akhirnya hari minggu pun menyiksa. Nyiksa men! Eh ini hari minggu atau ibu tiri, yah ? Tanya anak kepada Ayahnya.

Dan siyalnya, Lirik diatas bener-bener ngewakilin perasaan gue yang lagi nelangsa di hari minggu ini juga.
*Suck-it Banget deh.
Terutama pas bagian :

Penyesalanku semakin dalam dan sedih
Mudah-mudahan ini hanya mimpi
Hanya mimpi...


Ya, penyesalan memang selalu datang terlambat. Macem polisi di film-film india gitu.
Terkadang kita menyia-nyiakan hal berharga yang kita punya, sampai pada saatnya meninggalkan kita.
Lalu kita menyesal. Dan berharap semua ini hanya mimpi.
hanya mimpiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii..................
#SalahFokus

Back to topic, pernah gak sih lo tiba-tiba ditelpon seseorang yang uda lama lost contact , ngaku-ngaku pacar lo dan sekarang minta putus. Bahkan sebenernya lo juga uda gak inget kalo punya pacar. Tapi karena diputusin itu biasanya lebih terasa "menyakitkan" , lo jadi galau. Apalagi lo keinget malem minggu lo yang terbuang sia-sia dipojokan-kamar-mandi sambil maen sabun. Dan tiba-tiba lo terbayang-bayang hal-hal indah yang mungkin bisa lu lakuin bareng doi. Maen sabun berdua.....
Ahhhhhhhhhhhhhh. Galau banget, yah ? Tanya anak kepada Ayahnya.

Nah, ini yang gue rasain sekarang. Bukan, bukan ituuuuuuuuuuuu kejadiannya. Walaupun kejadiannya gak kaya gitu, tapi Galaunya sama banget men! Suck-it...

Mau ngapain jadi gak ada semangat gitu. Gak nafsu pokoknya! Mau makan gak nafsu, gak nafsu kalo cuma sepiring. Mau nonton bioskop juga gak nafsu, gak nafsu kalo gak ada yang bayarin. Bener-bener gak cemungudh deh :(!

Dan semua kegalauan gue ini berawal dari ke-Discontinue-an aplikasi browser andalan gue, BoltBrowser.
Gue pun baru tau tadi sore, pas mau ngedownload e-book lagi.


Wahai BoltBrowser, why you discontinue ? Why ???



Ah jadi terkenang saat saat indah pas upload foto ke album facebook yang mana opera mini punya gue gak bisa tuh...
Ah Lalu saat saat bangga akhirnya bisa juga ngedownload file e-book diziddu yang mana lagi lagi opera mini punya gue gak bisa tuh...
Ah dan saat saat mengcopy paste beberapa kutipan buat gue simpen ke draft handphone yang mana lagi lagi opera mini punya gue gak bisa tuh...


Ahhhhhhh...
BoltBrowser uda gak ada lagi.
Bayangan main sabun bersama uda gak mungkin lagi.
Mudah-mudahan ini hanya mimpi
Hanya mimpiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii................